Jumat, 27 Juli 2012

Pengantar Avertebrata Air


Avertebrata air merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang hewan-hewan perairan yang tidak bertulang belakang. Lingkungan hidup hewan avertebrata dibagi menjadi 3 bagian, yaitu lingkungan air laut, lingkungan air tawar dan lingkungan air laut.
  1. Lingkungan Air Tawar

Lingkungan air tawar memiliki salinitas antara 0,01 – 0,5 ppt dan densitas maksimum pada suhu 4 derajat celcius yang disebut sebagai anomali air. Lingkungan air tawar meliputi danau, sugai, waduk, rawa, dan estuari.
  1. Lingkungan Air Laut
Lingkungan air laut meliputi perairan yang memiliki salinitas sebesar 34 – 35 ppt dan terdapat fitoplankton. Lingkungan air laut dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
a.    Continental shelf, dengan kedalaman 150-200 meter
b.    Continental slope,dengan kedalaman 3000 meter atau lebih
c.    Continental rise, dengan kedalaman 3000-5000 meter
  1. 3.    Lingkungan Air Payau

Estuari atau perairan payau merupakan pertemuan antara air tawar dan air sungai di muara sungai,dengan salinitas 0,5-32 pptPerairan payau merupakan penghalang bagi hewan air untuk bermigrasi dari laut ke tawar dan sebaliknya

PERBEDAAN HEWAN AVERTEBRATA AIR DI LAUT DAN AIR TAWAR

No.

Avertebrata
Air Laut
Air Tawar
1.
Alat ekskresi
Isotonik
Hipertonik
2.
Telur
Jumlahnya banyak, ukurannya kecil, tanpa pelindung dan melayang sebagai plankton
Jumlahnya lebih sedikit, ukurannya lebih besar, berat, tenggelam, dilindungi selaput, pembuahan di dalam, kuning telur lebih besar dan dapat dierami
3.
Larva
Sebagian besar merupakan plankton
Sebagian kecil merupakan plankton
4.
Perbedaan filogenik
Spesies organismenya   bermacam
Spesies organismenya lebih sedikit
5.
Ukuran
Lebih besar
Lebih kecil
6.
Warna
Lebih bervariasi, cerah   dan menarik
Lebih suram, kelabu, coklat atau hitam
7.

Alat pertahanan khusus
Umumnya tidak punya
Banyak yang membentuk   telur dorman, siste atau melakukan estivasi
8.
Neuston
Tidak ada
Banyak terdapat di lapisan permukaan
9.
Bioluminescense
Memiliki
Hanya beberapa spesies   yang memiliki
10.
Kemampuan adaptasi terhadap lingkungan
Relatif stabil
Lebih bervariasi dan labil


Kelompok Makhluk Hidup
1.    Kingdom Monera/ Mychota
Merupakan makhluk hidup yang uniseluler, tidak mempunyai inti sel (prokariotik), reproduksinya secara  aseksual
2.    Kingdom Protista
Merupakan makhluk hidup uniseluler, mempunyai inti sel (eukariotik), dan reproduksinya secara aseksual
3.    Kingdom Plantae
Merupakan makhluk hidup multiseluler, mempunyai inti sel, dan reproduksinya secara  seksual dan aseksual
4.    Kingdom Fungi
Merupakan makhluk hidup eukaryotik, antar sel tidak terdapat pembatas dan reproduksinya secara aseksual dan seksual
5.    Kingdom Animalia (Metazoa)
Merupakan makhluk hidup multiseluler, eukaryotik, reproduksi umumnya secara seksual. Meliputi semua jenis hewan termasuk metazoa, kecuali protozoa

FILUM PROTOZOA
Filum protozoa merupakan hewan paling sederhana dan terdiri dari satu sel. Ukurannya mikroskopis yaitu antara 5-5000 mikron dan sistem pernafasannya secara difusi. ewan ini bereproduksi secara aseksual maupun seksual.

FILUM PORIFERA
Dikenal dengan nama spons, bersel banyak, hidupnya bersifat menetap, umumnya terdapat di perairan jernih, dangkal, dan menempel di substrat, pertukaran gas terjadi secara difusi, dan reproduksinya secara aseksual maupun seksual.

FILUM COELENTERATA
Disebut juga Cnidaria, kebanyakan hidup di laut, mempunyai rongga pencernaan dan mulut, tetapi tidak mempunyai anus, tubuh terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis, gastrodermis, dan mesoglea, pertukaran gas secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh,berkembang biak secara aseksual maupun seksual,bersifat karnivor, makanan utamanya adalah Crustacea dan ikan kecil, sisa makanan yang tidak dapat dicerna dibuang melalui mulut.

FILUM ROTIFERA
Termasuk metazoa yang paling kecil, berukuran antara 40-2500 mikron, rata-rata 200 mikron, umumnya hidup bebas, soliter, koloni atau sessile, biasanya berwarna transparan, beberapa berarna cerah, tubuh terbagi menjadi 3, yaitu bagian anterior, badan yang besar, dan kaki, ciri khas: pada bagian anterior terdapat corona dan mastax, mulut terletak di bagian ventral, pada tiap sisi lateral terdapat sebuah protonephridium dengan 2-8 flame bulb, tidak mempunyai alat pencernaan.
Reproduksi seksual, bila rotifera jantan tidak menemukan betina, akan mati pada umur 2 – 7 hari, perkawinan dilakukan dengan hipodermic impregnation (sperma masuk melalui dinding tubuh)Brachionus merupakan rotifera yang banyak dibudidayakan sebagai makanan alami untuk larva ikan dan udang. Pada daerah yang tecemar bahan organik dan berlumut, biasanya dijumpai Bdelloidea seperti Philodina dan Rotaria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar