ZOOPLANKTON
Menurut Handayani(2005), zooplankton merupakan konsumen pertama yang memanfaatkan
produksi primer yang dihasilkan fitoplankton. Peranan zooplankton sebagai mata
rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil dapat
mempengaruhi kompleksitas rantai makanan dalam ekosistem perairan.
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan
yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat
terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan kemana arus membawanya.
Zooplankton bersifat heterotrofik. Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2
mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran
sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod
(copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod (amphypod),
kaetognat (chaetognath).
COPEPODA
Copepods adalah sekelompok
kecil crustaceans ditemukan di laut dan hampir setiap air tawar habitatnya.
Banyak spesies yang planktonic (Drifting di perairan laut), tetapi yang lebih
benthic (hidup di laut lantai), dan beberapa spesies kontinental Mei tinggal di
wilayah limno-habitat dan wilayah tempat basah, seperti rawa-rawa, di bawah
daun jatuh di hutan basah , bogs, mata air, kolam dan tdk kekal puddles,
membasahi moss, atau diisi air recesses (phytotelmata) tanaman seperti
bromeliads dan picer tanaman. Banyak tinggal di bawah laut dan air tawar gua,
sinkholes, streaming atau tempat tidur. Copepods kadang-kadang digunakan
sebagai bioindicators.
Copepoda
merupakan salah satu jenis zooplankton. Menurut Tafi (2008), taksonomi dari copepoda yaitu:
Filum :Arthropoda
Subphylum :Crustacea
Kelas :Maxillopoda
Subclass :Copepoda
Subphylum :Crustacea
Kelas :Maxillopoda
Subclass :Copepoda
Ordo :Calanoid, Harpacticoid,
Cyclopoid, Gelylloida, Harpacticoida, Misophrioida, Monstrilloida,
Platycopioida, Poecilostomatoida, Siphonostoida, Argulidae.
Copepod
merupakan salah satu contoh dari zooplankton. Hewan ini memilki ciri – ciri
antara lain:
- · Tubuh silinder pendek jelas dibagi menjadi beberapa segmen.
- · Bagian kepala biasanya bulat dan menonjol, sering sangat panjang, antena yang saat dipegang menjauh dari tubuh, berfungsi untuk memperlambat laju tenggelam.
- · Biasanya mempunyai 9 segmen pada tubuhnya. Segmen-segmen anterior menanggung pelengkap berenang sedangkan segmen posterior lancip, berakhir di sepasang rami ekor di dasar perut.
- · Mengidentifikasi kedewasaan pada level tertentu sangatlah sulit.
- · Terdapat kelamin, pada yang jantan terdapat satu antenna yang digunakan untuk menangkap betina saat kawin
Spesies zooplankton secara
spesifik habitatnya terletak pada laut. Beberapa spesies beradaptasi dengan
cara unik yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti cahaya,
temperature, turbulansi dan salinitas pada lingkungan. Karakter yang berbeda
pada spesies zooplankton ini dapat mempermudah pengidentifikasian spesiesnya
dari kerumunan massa sejenis maupun tidak dalam perairan. Zooplankton merupakan
perespon yang sensitive tehadap tingkat nutrient, temperature, polusi, makanan,
tingkat kecerahan. Komunitas dari zooplankton dapat digunakan sebagai tingkat
kesuburan suatu ekositem. Zooplankton dapat juga menjadi predator dengan
memangsa algae atau protozoa yang menyebabkan ukuran dari organism tersebut
mengalami revolusi.
Zooplankton dapat juga menimbulkan
dampak pada pH, logam berat, kalsium dan alumunium. Nutrient seperti nitrogen
dan phosphorus cenderung dimakan oleh zooplankton seperti algae, protozoa dan
bakteri.
Menurut
Rakhman (2008), kelimpahan zooplankton sangat diperlukan untuk mengetahui
kesuburan suatu perairan yang akan dipergunakan untuk kegiatan budidaya.
Plankton sebagai organisme perairan tingkat rendah yang melayang-layang di air
dalam waktu yang relatif lama mengikuti pergerakan air. Plankton pada umumnya
sangat peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya (suhu, pH, salinitas,
gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk mempercepat perkembangan atau yang
mematikan.
SUMBER:
Handayani,
Sri. 2008. Hubungan Kuantitatif Antara
Fitoplankton dengan Zooplankton di Perairan Waduk Krenceng Cilegon, Banten.
Ilmu Dan Budaya Volume : 28, No. 13
Rakhman, M. Azis.
2008. Struktur Komunitas Plankton di
Perairan Mangrove dan Perairan Terbuka di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/
admin/jurnal/ 5208137143.pdf. Vol. 5 diakses pada tanggal 24 Desember
2011 pukul 20.38 WIB
Tafi.
2008. Copepoda. http://www.tafi.org.au/zooplankton/. Diakses pada tanggal 5 Desember 2011 pukul
20.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar