PENDAHULUAN
Nitrat
(NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami yang merupakan
nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat sangat mudah larut
dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi
sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi yang merupakan proses oksidasi
ammonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus
nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Menurut Zona (2011), dalam
beberapa tahap selama berlangsungnya siklus nitrogen, terjadi pembebasan dan
pengikatan N2 bebas. Terlepasnya N2 bebas akibat suatu
proses yang terjadi dalam siklus nitrogen disebut denitrifikasi, yang pada
dasarnya adalah konversi nitrat menjadi gas nitrogen.
Di dalam perairan nitrat dapat berasal
dari aktivitas manusia yang membuang kotoran ke dalam perairan, pembusukan sisa
tanaman dan hewan, pembuangan limbah industri dan kotoran hewan. Sebagai
seorang pembudidaya, masalah utama yang terjadi di perairan adalah tingginya
tingkat amoniak hasil reduksi dari sisa pakan maupun feses ikan.
Bermula dari sini muncullah gagasan,
untuk mengembangkan keilmuan tentang nitrifikasi dan denitrifikasi. Bermula
dari langkah kecil ini diharapkan dapat mengembangkan budidaya ikan yang aman
dan berkelanjutan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin membuat
paper yang berjudul, “Nitrifikasi dan Denitrifikasi di Perairan”.
PEMBAHASAN
Menurut
Hakim et. al. (1986), ada tiga mekanisme menyebabkan kehilangan nitrogen dalam
bentuk gas-gas yaitu
(1)
denitrifikasi
(2)
reaksi-reaksi kimia
(3)penguapan
gas NH3
NITRIFIKASI
Nitrifikasi adalah suatu proses oksidasi enzimatik yakni perubahan senyawa amonium menjadi senyawa nitrat yang dilakukan oleh bakteri-bakteri tertentu. Proses ini berlangsung dalam dua tahap dan masing-masing dilakukan oleh grup bakteri yang berbeda. Tahap pertama adalah proses oksidasi amonium menjadi nitrit yang dilaksanakan oleh bakteri Nitrosomonas sp dan tahap kedua adalah proses oksidasi enzimatik nitrit menjadi nitrat yang dilaksanakan oleh bakteri Nitrobakter sp. Oksidasi nitrit menjadi ammonia ditunjukan dalam persamaan berikut (a). Sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat ditujukan dalam persamaan (b).
Bakteri
Nitrifikasi
Bakteri
nitrifikasi termasuk kelompok kemoautotrof yang tumbuh dengan
memanfaatkan senyawa nitrogen anorganik. Banyak spesies bakteri ini memiliki
sistem membran internal dimana terdapat enzim kunci dalam proses nitrifikasi.
Enzim tersebut antara lain ammonia monooksigenase (mengoksidasi ammonia menjadi
hidroksilamin) dan nitrit oksireduktase (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat). Contohnya yaitu Nitrosomonas
dan Nitrobacter.
Bakteri nitrifikasi tersebar di tanah dan air.
Ditemukan dalam lingkungan yang terdapat ammonia (daerah banyak terjadi
dekomposisi protein/saluran air buangan).
Nitrifikasi secara alami merupakan hasil proses aktivitas dari dua kelompok
organisme, yaitu kelompok bakteri nitratasi dan nitritasi. Aktivitas kedua
kelompok bakteri tersebut adalah sebagai berikut:
Bakteri
nitritasi (genus Nitrosomonas)
1. NH3 + O2 + 2e- + 2H+ → NH2OH + H2O
2. NH2OH + H2O + 1/2 O2 → NO2- +2 H2O + H+
1. NH3 + O2 + 2e- + 2H+ → NH2OH + H2O
2. NH2OH + H2O + 1/2 O2 → NO2- +2 H2O + H+
Bakteri nitratasi (genus Nitrobacter)
NO2- + 1/2 O2 → NO3-
NO2- + 1/2 O2 → NO3-
Bakteri nitrifikasi memiliki
sebuah kondisi agar dapat melakukan proses kimia di atas dengan optimal.
Beberapa kondisi tersebut antara lain
yaitu:
a. DO
(Dissolved Oxygen): Bakteri nitrifikasi memerlukan oksigen dalam proses
metabolismenya. Setiap miligram nitrogen dalam jalur nitrifikasi (dari ammonia
sampai berakhir dalam bentuk nitrat) bakteri ini memerlukan kurang lebih 4,5 mg
oksigen terlarut untuk sebagai penyeimbang elektron dari substrat bernitrogen.
b. pH
: pH optimal untuk bakteri nitrifikasi
adalah antara 7,5 – 8,5. Pada suatu saat setelah aklimasi pH, akan sangat baik
jika pH dapat dipertahankan stabil.
c. Suhu
(T) : bakteri nitrifikasi dapat tumbuh optimal antara suhu 20 sampai 30°C. Jika
temperatur menurun maka aktivitas metabolisme bakteri akan menurun. Pada suhu
di atas 350C bakteri mulai mengalami stres, hal ini diperkirakan
karena enzim yang rusak akibat tingginya suhu tersebut.
d. Cahaya
: bakteri ini sensitif akan kehadiran cahaya yang mendekati spektrum
ultraviolet. Penyebab pastinya belum diketahui, namun diperkirakan terdapat
hubungan antara superoksida radikal yang diproduksi menghambat membran oksigen.
e. Konsentrasi
nitrit – nitrogen : kebutuhan sumber nitrogen terendah menunjukan angka 0,1
mg/L bakteri ini dapat tumbuh.
DENITRIFIKASI
Denitrifikasi
secara umum merupakan proses reduksi nitrat (NO3) secara bertahap
menjadi nitrit (NO2), Nitrouse Dioxide (N2O), Nitrouse
oxide (NO), sampai menjadi N2 dalam kondisi anaerobik. Denitrifikasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : kelembaban tinggi, pH netral
(6,8-8,0), ketersediaan karbon, kadar oksigen terlarut dan temperatur yang
tinggi. Proses denitrifikasi tidak lepas dari peranan bakteri denitrifikasi
(denitrifier), bakteri yang berperan dalam denitrifikasi umumnya merupakan
bakteri anaerobik. Terdapat 3 kelompok bakteri denitrifikasi yaitu : bakteri
pereduksi NO3 menjadi N2O, bakteri pereduksi NO2
menjadi N2, dan bakteri pereduksi NO3 menjadi NO2,
NO, N2O.
Dalam
situasi normal maka nitrogen dapat diproses menjadi bentuk amonium atau bentuk
nitrat yang langsung tersedia bagi tanaman. Tetapi dalam keadaan tertentu,
yaitu kalau udara dalam tanah terbatas akibat drainase jelek (air menggenang),
atau disebabkan oleh pemakaian berlebihan dari bahan organik mentah yang
bersifat mudan busuk sehingga nitrat dan nitrit yang terbentuk akan
menghasilkan gas nitrogen atau hasil oksidasi lain yang akhirnya dapat menguap
ke udara. Peristiwa ini terjadi dalam tanah yang dilakukan terutama oleh
organisme anaerobik yang aktif dalam keadaan tanpa oksigen, dan akan terjadi
reduksi. Proses terjadinya reduksi dari nitrat ke nitrit, amonia atau nitrigen
bebas disebut denitrifikasi (Hardjadi, 1979).
KESIMPULAN
Nitrifikasi
adalah suatu proses perubahan senyawa amonium menjadi senyawa nitrat yang
dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter dalam keadaan aerob. Dan denitrifikasi
merupakan proses reduksi nitrat (NO3) secara bertahap menjadi nitrit
(NO2), Nitrouse Dioxide (N2O), Nitrouse oxide (NO),
sampai menjadi N2 dalam kondisi anaerobik
DAFTAR PUSTAKA
Hakim,
N., M. Yusuf, N., A. M. Lubis, Sutopo, G. H., M. Amin, D., Go, B. H., dan H. H.
Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Penerbit Universitas Lampung. Lampung.
Hardjadi, S.S. 1979. Pengantar
Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta
Zona.
2011. Proses Amonifikasi, Nitrifikasi dan
Denitrifikasi. http://zonabawah.blogspot.
com/2011/04/proses-amonifikasi-nitrifikasi-dan.html. diakses pada tanggal 19 Maret 2012
numpang copy gan......thank's
BalasHapusproses nitrifikasi sempurna ini pada suhu berapa min? dan apa saja yang mempengaruhi nya?
BalasHapusGan brati bakteri nitrobacter bisa tumbuh itu gan??
BalasHapusGan brati bakteri nitrobacter bisa tumbuh itu gan??
BalasHapusBakteri nitrosomonas bisa didapatkan secara manualkah? Bagaimana caranya?
BalasHapusSangat bagus
BalasHapus